Jumat, 15 April 2011

Catatan Perjalanan : Jakarta - Cianjur - Sindang Barang - Cidaun - Ranca Buaya

Diawali dari Obrolan saya dengan seorang  teman  di Yahoo Messenger , Joko. Kita Berencana untuk Kopdar ( kopi darat )  dalam bahasa umumnya “ketemuan” wuahahahaha … Berhubung saya tinggal di Jakarta , dan Joko tinggal di Bandung , rasanya nggak fair kalo saya yang berkunjung ke Bandung hehehe.  Kesepakatan dicapai, kita akan ketemu di Cianjur. Ngga’ apa2 lah saya menempuh jarak yang lebih jauh , maklum kerinduan sudah memuncak … ah .. so sweet .. huahahahaha !!. Ok kita akan bertemu di Cianjur , tepatnya di Jl Gatot Mangkupraja.Walaupun  saya belum faham kota Cianjur, tapi dengan bantuan Google Map , lokasi pun dengan mudahnya diketahui ( Tanpa harus tatanya sepanjang jalan ).Sip…. lokasi sudah di simpan baik2 di kepala saya , ( digambar dina tarang…. Wkwkwkwk).

 Meeting Point

Rasanya teu rame kalau  cuma ketemuan di Cianjur . Pencarian di Google Map dilanjutkan…..tempat yang masuk kategori adalah daerah pantai. Ke arah Selatan Kota Cianjur ada sebuah pantai yang belakangan ini mulai banyak di perbincangkan, Pantai Cijayanti, Cidaun, Cianjur Selatan. Pada peta jarak yang tertera sekitar 140 km dengan perkiraan waktu tempuh kira2 5 jam. Saya tawarkan pilihan ini pada Joko, dan dengan beberapa pertimbangan akhirnya teman saya setuju dengan opsi ini. Clear !! kita akan bertemu di Cianjur , dan lanjut ke arah Cidaun, dan tentunya dengan menumpak motor !!! Ngomong2 momotoran, pasti tidak akan ketinggalan teman kita yang satu lagi, Dadi !!! Seorang motoris sejati. Saya serahkan kepada Joko untuk menghubungi Dadi. Hasilnya Dadi pun Meng-hayu-kan rencana tersebut ( Teungteuinguen we lah mun si eta moal ngilu … wkwkwkwk). Percakapan pada hari Kamis 7 April , 2011 pun berakhir,saya tidak sabar menunggu kepastian dari rencana perjalanan ini.

Route yang akan di tempuh

Jumat 8 April,2011.Saya baru mendapat kabar dari Joko sekitar jam 20.30 , kita akan bertemu di Cianjur pada hari Sabtu 9 April, 2011 pagi hari , tidak jelas jam berapa hahaha …… 
Sabtu 9 April, 2011. Jam masih menunjukan pukul 04.30 ketika alarm sudah menjerit- jerit mengingatkan saya untuk segera membuka mata. Saya harus berangkat pagi buta untuk menghindari kemacetan di Jl. Raya Bogor, semua persiapan sudah di cek ulang .... YEah !!! time to go ..... 
Jam 05.10 saya dengan menyemplak Honda Scoopy memulai perjalanan.....dengan melewati route : Pondok Gede - Lubang Buaya - Bambu Apus - Cipayung - Cibubur , saya tiba di Jl. Raya Bogor yang masih lengang. Beberapa titik kemacetan yang disebabkan oleh pasar tumpah sedikit menghambat kelancaran perjalanan. Satu jam berkendaraan Kota Bogor pun terlampaui tanpa ada hambatan ( ini yang menjadikan pertimbangan kenapa saya memulai perjalanan selepas subuh ).
Cianjur, Jawa Barat, 08.30 . Setelah melakukan perjalanan dengan beberapa kali berhenti untuk menikmati dinginnya udara Puncak, Cipanas, saya tiba di Cianjur. Untuk menunggu kedatangan kedua teman saya , yang berangkat dari bandung sekitar pukul 08.00 , saya menyantap bubur ayam yang berada di Jl.KH R. Abdullah yang rasanya , menurut saya, cukup lezat. 

Pedagang bubur ayam


Perut sudah terisi, sekarang saya tinggal menunggu kedatangan juragan-juragan dari Bandung tiba di Cianjur. Saya putuskan untuk menunggu di sebuah toko swalayan " Salmart " , yang menurut saya merupakan lokasi strategis untuk melakukan penyergapan  wkwkwkwkwk.....


Salmart, Cianjur.

Cukup lama juga saya menunggu sebelum saya menerima pesan singkat pada ponsel saya, yang menyebutkan bahwa teman saya, Djoko, sudah berada di meeting point, rumah mitoha ... eugh. Untungnya saya sudah melakukan survey lokasi " imah mitoha " sebelumnya, segera saya menuju TKP. Teman saya Djoko sudah menunggu di depan " rumah mitoha " jaga-jaga kalo saya nyasar hahahaha. Tapi... kenapa cuma Djoko ? mana Dadi..? mana tangteu..? mana teteh...? mana aa...?  kenapa jadi banyak ya.. padahal kan rencana cuma bertiga .... wkwkwkwk... Ternyata Djoko dan Dadi tidak berangkat bareng dari Bandung.... waduh... Berarti kita semua bersolo karir dari rumah masing-masing. Tidak berapa lama Dadi datang, setelah sempat nyasar, dan bertanya arah kepada pak pulisi .
Senang rasanya berkumpul bertiga lagi , setelah sekian tahun tidak pernah bertatap muka, disini lah kami , di Cianjur, ngariung deui. Jadi teringat pada waktu saya masih tinggal dan kuliah di Bandung. Saya, Dadi dan Djoko Sering menghabiskan waktu bersama sama, Banyak kenangan yang kami lewati bersama......saya benar-benar merindukan masa- masa itu ... hik..hik.
Kami siap berangkat menuju Pantai Jayanti, Cidaun dengan route : Cianjur menuju arah Sindang Barang. Masing- masing dengan tunggangannya, Saya menggunakan Honda Scoopy ( yang menjadi olok-olokan Djoko .. huahahaha ) , Djoko mengendarai Yamaha Vixi hasil modif sendiri, Dadi dengan Gacoan lamanya Honda GL-Pro Neotech, motor dengan segudang cerita perjalanan.



Perjalanan dimulai....!!! Berawal dari Jl Gatot Mangkupraja berbelok di jalan Siliwangi menuju arah Cibeber kami melalui jalan kota Cianjur, Lalu lintas tidak terlalu padat atau mungkin memang demikian keadaan jalan-jalan di Cianjur. Menjumpai Bunderan Terminal Pasir Hayam Cianjur , terdapat rambu penunjuk jalan menuju Sindang Barang , perjalanan diteruskan tanpa kesulitan menuju arah Cibeber.

 Petunjuk arah di Terminal Pasir Hayam, Cianjur.
  
Dengan keadaan lalulintas yang lancar, kami terus melaju dengan kecepatan rata-rata 65 km/jam, kami tiba di Cibeber. Kondisi jalan masih sangat baik.






Kondisi ruas jalan Cibeber ( sumber : profiledesacikondang.blogspot.com )

Meninggalkan Cibeber menuju Salagedang , kondisi jalan mulai memburuk jalan mulai berlubang , menyempit ( tapi masih bisa dilalui kendaraan dua arah ) dan berkelok. Pejalanan berat pun dimulai , kondisi jalan dari Salagedang menuju Sukanegara cukup menguras tenaga . Medan bervariasi dari sangat buruk sampai cukup baik, dengan kondisi jalan seperti ini jarak 30 Km dapat ditempuh dalam waktu 1 jam ... lumayan cangkeul. Memasuki Sukanegara kondisi jalan kembali membaik, disini dapat ditemui SPBU , toko swalayan, dan tempat makan.

 Sukanegara , Cianjur Selatan ( sumber : google maps photo)

 Perjalanan Sukanegara menuju pagelaran kondisi jalan kembali memburuk , jalan rusak , berlubang, dan berkelok. Sampailah kami di jalur antara Pagelaran - Cibinong, disini kondisi jalan sangat baik, sepertinya baru di hotmix, inilah jalur terbaik yang kami lewati selepas Cibeber. Dengan tikungan tikungan tajam menanjak dan menurun. Disini kami berhenti sejenak untuk melepas penat setelah melewati perjalanan yang melelahkan. 

 Berhenti sejenak di warung pinggir jalan menuju pagelaran
  
Waktu menunjukan pukul 12.30, kami melanjutkan perjalanan untuk mencari tempat buang air kecil dan sholat. Tidak jauh dari tempat beristirahat terdapat sebuah mesjid kecil , kami pun menepi untuk buang air kecil dan Sholat Dzuhur. Sebuah mesjid kecil yang resik.


Kondisi jalan Pagelaran - Cibinong yang sangat mulus

Selepas Cibinong kondisi jalan mulus pun berakhir, jalur kembali bervariasi dari sangat buruk sampai cukup baik . Sepanjang jalur ini banyak terdapat jalan yang amblas , tapi masih dapat dilalui dengan perlahan.
Pagelaran, Di daerah ini terdapat SPBU terakhir untuk Jalur pagelaran - Ranca Buaya . Di lokasi ini cukup ramai juga terdapat pasar tradisional, dan tentunya Toko Swalayan. Tampaknya inilah tempat terakhir dimana kita harus mengisi bahan bakar sepenuh-penuhnya, karena menuju Ranca Buaya hanya akan terdapat pedagang bensin eceran.
Pada daerah Cibinong menuju Sindang barang terdapat air terjun kecil di pinggir jalan, sayang pada saat itu airnya sedang kering , jadi kami tidak bisa menikmati keindahan air terjun tersebut.


Air terjun disisi jalan

Memasuki Sindang Barang , sebuah sungai yang cukup besar mengalir di sisi kanan jalan. Kami kembali beristirahat sambil menikmati pemandangan ke arah sungai.


  Sungai di sisi  jalur memasuki Sindang Barang

Kondisi jalan benar benar membuat kami kelelahan, untungnya kami telah tiba di Sindang Barang. Memasuki alun-alun Sindang Barang terdapat penunjuk arah menuju pantai, Pantai Apra berjarak kira-kira 700 meter dari alun-alun menuju arah Selatan. Kami sepakat menuju Pantai Apra untuk menikmati pemandangan laut. Melewati jalan yang perkampungan penduduk yang hanya bisa dilalui satu mobil saja kami pun tiba di Pantai Apra. Panorama laut secara ajaib langsung menghilangkan rasa letih kami. OMG... pantai !!!  ya ... pantai  !!! setelah bermotor ria selama hampir 6 jam yang penuh perjuangan, akhirnya kami bisa menikmati pemandangan laut. Segera motor kami parkir di pelataran sebuah warung di pantai, dan kami langsung bergegas menuju bibir pantai.
Lokasi Pantai Apra  Sindang Barang , pada Google Maps



 Warung di Pantai Apra Sindang Barang


Pantai Apra Sindang Barang


 Pemandangan Pantai Apra

Pantai Apra , hanya terdapat sebuah warung kecil yang menyajikan minuman ringan, makanan kecil, dan tentunya mie instan. Pantai yang sangat sepi namun dengan kesunyiannya menjadikan tempat ini sangat menawan. Di sisi kanan kami terdapat muara sungai yang tadi kami lewati. Setelah puas bermain di bibir pantai dan melihat muara sungai, kami kembali ke warung untuk melepas lelah dengan duduk duduk di bale-bale warung sambil menikmati minuman dingin yang dijual warung tersebut. Saya menyempatkan mengobrol dengan seorang bapak yang tampaknya penduduk sekitar Pantai Apra. Dari perbincangan kami, saya mendapat keterangan tentang Pantai Jayanti  dan Pantai Ranca Buaya. Dari tempat kami sekarang , Pantai Apra Sindang Barang, kira-kira 30 KM ke arah Timur akan dicapai Pantai Jayanti dan kira-kira 30 KM dari Pantai Jayanti menuju Timur akan sampai ke Pantai Ranca Buaya. Dengan perkiraan waktu tempuh 1 jam untuk setiap 30 KM , berarti kami akan memerlukan 2 jam perjalanan lagi untuk tiba ti Pantai Ranca Buaya..... 
Cukup dengan menikmati keindahan Pantai Apra, perjalanan di lanjutkan. Waktu menunjukkan pukul 16.00. Kami kembali ke arah Alun-alun Sindang Barang dan diteruskan ke arah Timur menuju Pantai Jayanti. Kondisi jalan di Sindang Barang cukup baik, di sini terdapat sebuah toko swalayan dan beberapa tempat makan sederhana. Ruas jalan Sindang Barang - Pantai Jayanti, Cidaun memanjang di sisi pantai selatan, pemandangan pantai sepanjang jalan membuat perjalanan di jalur ini cukup menyenangkan, dengan kondisi jalan yang tidak mulus, cukup repot untuk berbagi perhatian antara pemandangan dan menghindari lubang di jalan. Menuju Pantai Jayanti banyak terdapat jembatan besar dengan pemandangan yang menawan, juga diselingi pemandangan sawah di sisi jalan. 

Persimpangan menuju Pantai Jayanti

Pantai Pelabuhan Jayanti, setelah berkendaraan selama kira-kira 1 jam, tibalah kami pada persimpangan jalan. Ke arah kiri menuju arah Ciwidey Bandung, lurus menuju Pantai Ranca Buaya , dan ke kanan menuju pintu gerbang Kawasan Pantai Jayanti. Memasuki pantai kami di pungut biaya masuk sebesar 6000 rupiah untuk satu motor dan pengendara.  Pantai Jayanti adalah pelabuhan nelayan , disini terdapat Tempat Pelelangan Ikan.Terdapat beberapa penginapan yang cukup bagus, dan beberapa tempat makan sederhana yang menyediakan ikan bakar.


Pemandangan Pantai Jayanti
  



Deretan perahu nelayan menunggu saat melaut , disaat seperti ini tampaknya mustahil untuk berenang di bagian ini ..... wkwkwkwk .


Banyak terdapat bungkahan batu karang di sepanjang pantai Jayanti







 Panorama Pantai Jayanti masih sangat alami, di warnai dengan kesibukan aktifitas para nelayan bercampur dengan para pelancong, yang pada saat kami datang tidak terlalu ramai, tapi rasanya kurang pas untuk di jadikan tempat kami bermalam. So.... melihat waktu yang sudah menunjukan kam 17.00 , perjalanan kami teruskan menuju Ranca Buaya.
Kira-kira 8 KM sebelum persimpangan menuju Ranca Buaya, terdapat ruas jalan yang rusak berat, kondisi jalan yang hanya dilapisi batu batu ukuran sedang, menurun curam , merupakan ruas yang terburuk sepanjang perjalanan kami. Ruas sepanjang kurang lebih 1 KM ini benar-benar memerlukan kemampuan pengendalian kendaraan benrmotor tingkat tinggi !!! Tampaknya jalur ini akan sangat sulit bila ditempuh dalam keadaan basah mendekati mustahil.... bayangkan, jalur bebatuan yang cukup besar dan menurun curam.....akan sangat licin. Untunglah keadaan jalan pada saat kami lewati sangat kering, dengan bersusah payah memainkan rem depan dikombinasikan dengan rem belakang, kamu berhasil melalui tanjakan edan tersebut... fuih !!!! Tak hentinya saya berdoa semoga tidak turun hujan sampai kami melalui ruas jalan tersebut pada saat perjalanan pulang. Bisa-bisa kami berputar mengambil jalur Pangalengan bila ternyata hujan turun membasahi ruas jalan tersebut.....
Tibalah kami di persimpangan jalan menuju Pantai Ranca Buaya, berbelok ke kanan kami memasuki kawasan pantai Ranca Buaya dengan dikenakan tarif  6000 rupiah untuk motor plus pengendara.

Persimpangan menuju Pantai Ranca Buaya

Disambut sunset yang sangat indah , kami berhenti di sebuah saung yang disediakan untuk pengunjung. Segera kami abadikan suasana sunset di Pantai Ranca Buaya.


 Saung di Pantai Ranca Buaya





Sunset Pantai Ranca Buaya

 Hari beranjak gelap, kami memutuskan mencari tempat untuk bersantap, apalagi kalau bukan ikan bakar ... tidak perlu bersusah payah, kami pun menemukan sebuah tempat makan yang menjual ikan bakar yang segar. 
Perut sudah terisi penuh, sekarang saatnya mencari tempat bermalam. Setelah melihat lihat penginapan yang ada , akhirnya kami putuskan untuk bermalam di sebuah penginapan yang cukup bagus , sesuai keinginan mas Djoko, kami memilih penginapan yang dilengkapi dengan fasilitas pendingin ruangan alias AC.



Tempat kami bermalam di Pantai Ranca Buaya ( tarif Rp. 275.000 / malam )

Untuk penginapan di Pantai Ranca Buaya , tarif termurah adalah 40.000 / malam, tergantung keahlian kita dalam hal tawar menawar.


 

Sekilas rekaman video pagi hari di Pantai Ranca Buaya 

Minggu, 9 April 2011. Kami siap untuk kembali menuju Cianjur , tapi sebelumnya kami akan mengunjungi gua walet, 4 KM ke arah Timur Ranca Buaya. Hanya ditandai dengan gerbang dari palang bambu di sebelah kanan jalan, dan seorang penjaga kami memasuki kawasan gua walet. Sekitar 200 Meter dari gerbang dengan jalan masuk yang masih berupa jalan tanah, kami tiba di puncak tebing dengan pemandangan sangat indah. Disini terdapat gua vertikal yang dihuni walet dan kelelawar , juga ada dua saung untuk berteduh bagi pengunjung dan tidak ada warung atau bangunan lain. Tempat yang benar-benar exotis !!! dengan deburan ombak di bawah kami .

 

Pemandangan dari atas tebing gua walet

  
Gua vertikal di atas tebing , dihuni oleh burung walet dan kelelawar.



 Saung di atas tebing gua walet

Berfoto di pagar pembatas tebing yang curam


 Pemandangan pantai dari atas tebing curam

 Waktunya untuk kembali menuju Bekasi... huhuhu.... perjalanan pulang memang tidak semenarik perjalanan pergi. Tapi inilah perjalanan.....satu paket perjalanan pergi dan pulang ^_^.

Catatan kaki :
  • Jarak tempuh : Jakarta - Pantai Ranca Buaya  = 270 KM
  • Waktu tempuh perjalanan + istirahat , Cianjur - Ranca Buaya = 7 jam
  • Route perjalanan : Jakarta - Cianjur - Sukanegara -  Pagelaran - Sidang Barang -  Ranca Buaya
  • Kondisi Jalan : Rusak berat - rusak - sedang - baik
  • SPBU terakhir terletak di Pagelaran , pedagang bensin eceran terdapat di sepanjang jalan
  • Medan perjalanan : Pegunungan - perkebunan - hutan - pesisir pantai
  • Rata-rata waktu tempuh perjalanan =  1 jam untuk 40 km
 

27 komentar:

  1. i hope we've enjoy that trip & soon will do it again to another place & time.....we'll make this for some memories on to our life......keep always riding...yeahhhh!!!!

    BalasHapus
  2. Adeuh komen make inglis... wkwkwkwk... sok lah iraha , kamana.... jeung urang maha hayu wae lah...ngke mun ngaprak deui mah di potoan kondisi jalan na ..... ride cowboy ride....!!!

    BalasHapus
  3. anjrawwwww... kabita... supra fit kuateun teu nyak???? wkwkwkwkwk....

    brapo lah ;)

    BalasHapus
  4. wah nuhun kang tos mampir... kuateun supra fit oge asal kondisina normal... bisa maju keneh :)

    BalasHapus
  5. wkwkwkw... Anonim <--- HantuRancunk

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. let's gather to pangandaran... ^_^

    BalasHapus
  8. Mas Ferre,
    Bagus sekali tulisannya dan sangat membantu dengan disertakan google map-nya, saya ada 2 pertanyaan :
    1. Pada 8 KM sebelum persimpangan menuju Ranca Buaya, terdapat ruas jalan yang rusak berat,apakah jalan ini kalo pakai mobil bisa dilewati tidak ya? Kalo ada fotonya di ruas ini tentunya sangat membantu.
    2. Bagaimana dengan ruas jalan Ranca Buaya ke Pamengpeuk, apakah kondisi jalannya bagus ?
    Soalnya saya ada rencana dari Ranca Buaya terus ke Pamengpeuk dan lanjut ke Pangandaran.
    Terima kasih banyak atas sharingnya yang sangat bermanfaat ini.

    Andi

    BalasHapus
  9. @ Andi
    Sebelumnya terima kasih udah mampir ke blog saya

    1. Untuk Jalur rusak sebelum Ranca Buaya masih bisa dilalui mobil , karena kalau dari arah cidaun jalur tersebut menurun, jadi untuk mobil sepertinya tidak masalah, yang jadi masalah dalam perjalanan dari Ranca Buaya menuju Cidaun jalan dalam keadaan basah, sepertinya akan sulit dilalui karana jalan akan sangat licin ditambah dengan menanjak curam. Sayang pada saat itu kami tidak sempat berpose di sana hahaha...
    2. Saya tidak melanjutkan ke Pameungpeuk jadi saya tidak bisa secara pasti menggambarkan keadaan jalur tersebut, tetapi saya pernah membaca beberapa tulisan , jalur tersebut sudah dilalui oleh Kendaraan angkutan berupa Elf.
    mudah-mudahan keterangan saya bisa membantu

    BalasHapus
  10. waoooooooooo saya habis plng dari sana kemarin serruuuuuuuuuuuuuuu bgd perjalanan dr jakarta-bandung-garut-pemengpeuk-rancabuaya.. pengalaman yg tak bisa di beli dgn uang heheheheh seruuuuuuuu fb Prakamuda@yahoo.co.id

    BalasHapus
  11. mantabss...buat para touringers....wajib hukumnya coba jalur ini....next...pasti ane coba pake CB ane

    BalasHapus
  12. wah kelihatanya seru banget jadi pengen ikut jalan" kesana pemandangannya bagus sekali...kpn lagi jln" kesana ajak" donk ...Bos...

    BalasHapus
  13. Samy Rangkuti Bogor24 Agustus 2013 pukul 16.45

    wah boleh atuh akang2 saya miluan mun arek touringdei...saya ti bogor yeh CB mania...sok lah sms ka saya kang,,,sok emaolan hela abeh jd rerencangan di samy_bti@yahoo.com Fb oge tiasa...
    hatur nuhun

    BalasHapus
  14. bang mampir atuh ke pantai sayangheulang....pondok karang laut,,,dani sabila 082129705000

    BalasHapus
  15. amun bana leutik ukuran 50/90 kuateun moal

    BalasHapus
  16. He2.....kuring ge urang bandung can kungsi kadinya,...kataji oge...nuhun ah Gan blog na keur acuan rute...

    BalasHapus
  17. Kang saya dari tangerang mo jalan ke cidaun besok sabtu 28 Februari 2014, kira-kira klw pake Jazz matic aman ngga ya..?

    BalasHapus
  18. Maksudna 28 Februari 2015

    BalasHapus
  19. ane pernah ke jayanti truz lanjut ke rancabuaya mantapp abizz treknya.

    BalasHapus
  20. admin.jakarta rancabuaya lewat cianjur berapa jam?kalau darai pangandaran lewat mana yah yang jalannya bagus,by admin Hotel di Pangandaran

    BalasHapus
  21. Saya mh tiap tiga minggu sekali jakarta-sukanagara cianjur selatan. Ndk peduli jalan pagi siang atw pun malam.

    BalasHapus
  22. Aq pernah ke apra dan jayanti huih jauuuh. tapi pantainya sepiiii...

    BalasHapus
  23. Kalo sekarang jalan sindangbarang-tasik udah bagus semua bang . udah gak ada batu segede kelapa lagi . ☺

    BalasHapus
  24. Min mau tanya. Total waktu yg dihabiskan dari jakarta ke pantai cijayanti brp jam?? Mohon balasannya ke : clydez.clydez@gmail.com
    Thx...

    BalasHapus
  25. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  26. dulu sy pernah ke pantai santolo lalu lanjut ke cipatujah (malem2 sepi banget gelap gulita ga ada lampu sepanjang jalan pantai selatan), cuma belum pernah ke jayanti, rancabuaya.

    mungkin seru kali ya, dari sawarna - pelabuhan ratu - ujung genteng - apra - jayanti-rancabuaya - santolo-cipatujah - pangandaraan. selesai deh jawa barat.

    BalasHapus